Finmas Luncurkan Aplikasi Pinjaman Online Untuk Android dan iOS - Selular.ID

Jakarta, Selular.ID – Finmas, perusahaan teknologi dan jasa keuangan Indonesia secara resmi meluncurkan aplikasi mobile yang menyediakan akses kredit.

Aplikasi ini disebut-sebut mudah serta terjangkau bagi masyarakat dan UMKM.

Hal ini dilakukan Finmas untuk mempercepat inklusi keuangan. Peter Lydian, President Direktur Finmas mengatakan, dengan teknologi mobile dan data, Finmas telah memberdayakan sekira 30 hingga 40 puluhan ribu pinjaman, sejak peluncuran beta beberapa bulan lalu.

“Finmas dapat diunduh di Apple store dan Google Play. Setelah diunduh, pengguna akan bisa melihat menu yang diperlukan bagi peminjam,”kata Peter, di Jakarta (14/02/19).

Peter juga menyebutkan, Finmas telah mengembangkan sejumlah solusi pembiayaan inovatif yang dirancang untuk melayani lebih banyak orang Indonesia dimanapun mereka berada dan dengan solusi pembiayaan yang dibutuhkan.

Peter menambahkan, melalui aplikasi Finmas, konsumen dapat mengajukan pinjaman uang tunai, untuk biaya sekolah, pengeluaran rumah tangga, barang-barang kosumsi, keadaan darurat, atau memulai dan mengembangkan usaha kecil mereka.

“Konsumen memegang kendali penuh, karena mereka dapat melacak status aplikasi pinjaman dan jadwal pembayaran,”tutur Peter.

Untuk keamanan, Peter menambahkan jika Finmas sudah mendapatkan sertifikasi sistem manajemen keamanan informasi ISO 270012013 pada 15 Januari 2019.

Sementara Hendrikus Passagi, Direktur Pengaturan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menuturkan, sebagai regulator OJK berharap Finmas bukan hanya menjadi pemain penting, tapi juga menjadi panutan industri yang bertanggung jawab, dan menjadi mitra aktif OJK dalam mengedukasi masyarakat akan resiko dan manfaat pembiayaan digital.

Diketahui saat ini lebih dari 66 persen dari 260 juta penduduk Indonesia belum mendapatkan akses layanan perbankan, atau tidak memiliki rekening bank resmi, serta akses ke layanan keuangan dasar.

Bahkan celah kredit diperkirakan mencapai US $54 miliar pada 2020.

Let's block ads! (Why?)